Sebuah prediksi saya yang selama ini tidak pernah ada yang membantah adalah bahwa sekitar 90%server isi ulang pulsa di Indonesia tidak memiliki pembukuan yang jelas,

Sekita r 25% server isi ulang pulsa di Indonesia mengalami minus, sekitar 25 % server isi ulang pulsa di Indonesia posisi stok yang
dimiliki sama dengan jumlah tanggungan saldo agen dan bon supplier, sekitar 25% server isi ulang
pulsa di Indonesia jumlah stok yang dimiliki lebih besar dari tanggungan atau saldo agen namun belum  jelas  dia  dalam  posisi  laba  atau  rugi  dan  hanya  sekitar  25%  saja  yang  benar  –  benar mengalami keuntungan.

Sungguh ironis tapi ini adalah realita. Mayoritas server isi ulang pulsa di Indonesia tidak memiliki
pembukuan  yang jelas. Banyak  yang asal – asalan. Banyak yang tidak pernah mencatat antara
keuangan masuk dan yang keluar. Banyak yang tidak mengetahui jumlah laba maupun rugi secara
pasti.

Dalam waktu 1 sampai dengan 3 tahun lagi paling tidak ada sekitar 25% server isi ulang pulsa di
Indonesia akan tutup. Ironisnya sekitar 5% sampai dengan 15% akan tutup dengan keadaan pailit.
Semua itu hanya akan bisa dihindari jika anda mulai sekarang menerapkan sistem pembukuan yang
jelas. Karena dasar dari semua bisnis adalah pembukuan keuangan yang jelas dan transparan. Tanpa itu maka tidak akan pernah ada yang namanya kejayaan. Yang akan ada hanyalah kebangkrutan dan penderitaan.

VITAL UNTUK PAJAK DAN PERMODALAN
Manfaat lain dari pembukuan yang tertib adalah dalam hal pengambilan keputusan. Dengan melihat data-data keuangan, seorang pengusaha bisa menilai bahwa usahanya tengah berkembang dan memerlukan ekspansi. Tapi, bisa juga sebaliknya, usaha tersebut sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan lebih baik ditutup agar tidak menyebabkan kerugian lebih parah. Tanpa data dan informasi yang komprehensip,  keputusan  yang  dibuat  bisa  jadi  tidak  menjadi  keputusan  yang  tepat.  Laporan keuangan kan salah satu informasi juga. 
Rencana pengembangan bisnis terkadang akan berurusan dengan pihak perpajakan, jadi jika selama ini tidak membayarkan pajak dari hasil usahanya menjadi kelabakan karena ia tidak tahu-menahu

urusan pajak. Jadi jangan kaget jika melihat hasil hitungan petugas pajak berdasarkan pembukuan
sederhana yang dibuat selama ini, karena pajak yang harus dibayarkan jauh lebih besar dari porsi
laba yang didapat Sejatinya,  duduk  perkaranya  sederhana  saja  karena  kadang  tidak  bisa  menunjukkan  bukti  dari pegeluaran-pengeluaran  yang  ada  dalam  pembukuan.  Karena  petugas  pajak  tidak  mengakui pengeluaran tanpa bukti, semuanya masih dihitung sebagai keuntungan. Alhasil, total jenderal pajak yang harus dibayarkan jadi lebih besar dari yang seharusnya. 

Maka  fungsi  pembukuan  yang  berikutnya  berkaitan  erat  dengan  urusan  perpajakan.  Tanpa
pembukuan,  penghitungan  pajak  akan  susah  dilakukan.  Salah-salah  si  wajib  pajak  malah  jadi
membayar  pajak  lebih  besar.  Laporan  keuangan  pun  harus  dilakukan  secara  benar.  Selain
memudahkan petugas pajak, pembukuan yang baik juga menghindarkan si wajib pajak dari potensi
kerugian. Sebab, memang ada cara-cara legal untuk meminimalkan pajak.

Ada lagi manfaat penting dari pembukuan, yaitu ketika perusahaan harus berhubungan dengan
pihak ketiga. Biasanya menyangkut permodalan perusahaan. Misalnya saja, ketika perusahaan akan dijual kepada pihak ketiga. Dari laporan keuangan itu bisa diketahui berapa nilai perusahaan. 
Laporan keuangan juga sangat diperlukan ketika mengajukan kredit kepada bank. Bank akan melihat apakah usaha ini termasuk bankable. Salah satunya ya dari laporan keuangannya. Kalau tidak ada, bagaimana bank bisa menilai. 

Alhasil,  dari  empat  manfaat  pembukuan  itu  saja  kita  bisa  menyimpulkan  betapa  pentingnya
pembukuan  itu  dalam  menjalankan  suatu  usaha,  sekecil  apapun  atau  sebesar  apapun  usaha

JURUS JITU MENYUSUN PEMBUKUAN
Susunlah proyeksi  aliran  kas  sebelum memulai  suatu  usaha. Ini akan membantu  Anda melihat
prospek dari usaha tersebut. Sebaiknya pula disiapkan cadangan modal lebih besar dari pada asumsi modal yang dibutuhkan dalam proyeksi aliran kas tersebut. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga dalam perjalanan usaha Anda. Jangan pernah melewatkan satu transaksi pun untuk dicatat. Untuk itu, siapkan dua buku; buku pengeluaran dan buku pemasukan. Sekecil apa pun skala usaha  Anda,  jangan  pernah  mencampur  keuangan  perusahaan  dan  keuangan  keluarga.  Sebisa mungkin setiap transaksi harus ada bukti transaksinya, entah itu bon atau kwitansi. Dan, jangan sampai hilang. Nantinya bukti-bukti transaksi ini bakal berguna dalam penghitungan pajak. “Soalnya, petugas  pajak  tidak  akan  menganggap  sah  transaksi  tanpa  bukti,  misalnya  perusahaan  Anda mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli barang-barang inventori, tapi Anda tidak punya bukti transaksinya.

Nah,  petugas  pajak  tidak  akan  menghitung  transaksi  ini.  Artinya,  tanpa  pos  pengeluaran  ini
pendapatan perusahaan Anda jadi lebih besar. Berarti pula pajak yang harus Anda bayar juga lebih besar. Bila perlu, untuk memudahkan pencatatan transaksi bisa dibuat form-form khusus, misalnya untuk pengeluaran rutin dibuat form warna kuning, pengeluaran sesekali form warna merah, dan pemasukan  form  warna  hijau.  Lalu,  buatlah  penempatan  file  yang  tertib  dan  teratur  untuk memudahkan  Anda  mencari  arsipnya.  Jangan  lupa  pula  menghitung  depresiasi  atau  biaya penyusutan dari aset-aset perusahaan, seperti bangunan, mobil, furnitur, peralatan kantor, mesin produksi,  dan  seterusnya.  Ini  salah  satu  cara  yang  legal  untuk  mengurangi  pajak.  Biar  tidak merepotkan,  biaya  penyusutan  ini  sebaiknya  dihitung  setahun  sekali  saja.  Oh  ya,  jangan  asal membuat aturan main depresiasi sendiri. 

Aturan perpajakan sudah punya aturan mainnya. Paling gampang, gunakan saja metode depresiasi garis lurus (straight line method). Jangan ragu atau malu untuk meminta bantuan tenaga akuntan atau  konsultan  pajak  bila  memang  merasa  kurang  mampu.  Soalnya,  masalah  akuntansi  dan perpajakan memang cukup pelik. Lagi pula, saat ini banyak konsultan independen yang bersedia membantu wirausaha kecil dan menengah dengan biaya yang tidak kelewat mahal. Untuk keperluan pengisian SPT sederhana antara Rp 200.000 – Rp 1 juta. Tapi, kalau untuk tax planning, bisa lebih mahal. Bila menyewa tenaga profesional, seperti akuntan dan konsultan pajak, sebaiknya Anda terlibat aktif. “Selain pembukuannya beres, Anda juga bisa belajar, sehingga tambah pintar,”

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

- Copyright © PULSA SOFTWARE -Robotic Pulsa- Powered by Pulsasotware - Designed by Mr.X -